Sumber: <a href="<a href=&quot;https://www.freepik.com/free-vector/isometric-smart-farm-flowchart_14683485.htm#query=smart%20farming&amp;position=4&amp;from_view=search&amp;track=sph&quot;>Image by macrovector</a> on Freepik">Freepik</a>

Transformasi Digital: Bagaimana Big Data Meningkatkan Metode Pertanian

Written by Virda Risyad


Oleh Virda Risyad

Salah satu isu utama yang selalu menjadi perhatian bagi para petani adalah bagaimana cara untuk meningkatkan hasil panen. Apa cara terbaik untuk meningkatkan hasil panen per hektar? Apa saja faktor yang paling memengaruhi hasil panen?

Sektor pertanian sedang mengalami periode transformasi yang tergolong cepat. Hal ini didorong oleh dampak global dari perubahan iklim, arus demografi dan migrasi, serta pertumbuhan ekonomi yang tidak merata. Dalam konteks ini, transformasi digital dalam sektor pertanian dapat membantu sektor pertanian untuk meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas, sekaligus berkontribusi dalam memerangi perubahan iklim.

Meskipun petani tetap menjadi sumber utama dari sampel untuk data pertanian, para petani seringkali mengalami kesulitan dalam akses dan pengolahan data dengan mudah. Selain itu, pemain baru yang memperburuk ketimpangan kekuatan memasuki pasar digital baru-baru ini, seperti pemasok serta mesin dan teknologi mutakhir untuk pertanian atau perusahaan industri yang signifikan.

Apa itu precision farming?

Precision farming adalah sebuah pendekatan manajemen yang berfokus pada pengamatan, pengukuran, dan respons terhadap variabilitas tanaman, ladang, dan hewan (real-time data).  Precision farming dapat membantu meningkatkan hasil panen, kinerja hewan di ladang, mengurangi biaya, termasuk biaya tenaga kerja, serta mengoptimalkan proses input hasil panen. Semua ini dapat membantu meningkatkan keuntungan Pada saat yang bersamaan, precision farming dapat meningkatkan keselamatan kerja serta mengurangi dampak buruk pertanian dan peternakan bagi lingkungan yang akan berkontribusi pada keberlanjutan produksi pertanian.

Ada beberapa pertimbangan penting dalam sistem precision farming. Isu-isu seputar precision farming mencakup manfaat yang dirasakan dan juga hambatan untuk adopsi manajemen precision farming secara luas. Beberapa isu yang harus diperhatikan yakni:

Manajemen

  • Akuisisi dan analisis data
  • Sistem yang mendukung proses pembuatan keputusan
  • Peningkatan perhatian pada sisi manajemen
  • Kurva pembelajaran (learning curve)

Ekonomi

  • Perubahan dalam biaya operasional dan non-operasional
  • Perubahan dalam pendapatan maupun keuntungan
  • Arus kas
  • Risiko

Aliansi

  • Ketersediaan sistem GPS yang akurat
  • Ketersediaan teknologi yang terus berubah
  • Ketersediaan layanan manajemen khusus untuk lokasi-lokasi tertentu
  • Pembiayaan

Lingkungan

  • Mengurangi kerugian panen
  • Target pemberian nutrisi yang tepat untuk meningkatkan efisiensi serapan pada ladang

Bagaimana cara precision farming dapat meningkatkan hasil panen dan keuntungan?

1. Sistem Pendukung Pembuatan Keputusan

Sistem ini dapat melengkapi sektor industri pertanian dengan data yang dapat diandalkan dari sumber yang bervariasi seperti satelit, sensor, drone, dan lain lain.
Memiliki informasi lokasi yang tepat setiap saat dapat memungkinkan petani untuk melakukan pengukuran tanah dan tanaman agar lebih mudah untuk dipetakan. Receiver GPS baik yang dibawa ke lapangan atau dipasang pada drone dapat  memungkinkan users untuk kembali ke lokasi tertentu untuk mengambil sampel atau menindaklanjuti kondisi di area tersebut.

Sistem pendukung ini juga akan membantu para petani untuk memantau kondisi sebenarnya secara real-time di ladang mereka dan membuat keputusan berdasarkan model statistik yang dijalankan untuk mereka.

Data yang dikumpulkan tersebut nantinya akan digunakan untuk mendukung para petani mengimplementasi metode pertanian yang lebih baik, seperti sistem irigasi, manajemen nutrisi tanaman, atau wawasan tentang kesehatan ladang dan tanaman.

2. Optimasi Hasil Panen

Makin tinggi tingkat presisi dalam metode precision farming maka kemungkinan hasil panen menjadi lebih baik dalam kualitas dan kuantitas juga akan meningkat, baik tanaman maupun hewan ternak.

Hal ini dikarenakan teknologi precision farming mampu mengoptimasi pelacakan distribusi di tiap-tiap tahap supply chain mulai dari hulu ke hilir serta mendukung perencanaan manajemen permintaan pasar dan pasokan panen.

Remote sensing (drone, satelit, sensor) dapat mengungkapkan variabilitas yang terdapat dalam satu musim yang nantinya akan memengaruhi hasil panen untuk membuat keputusan manajemen yang akan meningkatkan profitabilitas calon panen yang ada. Selain itu, remote sensing juga dapat membantu menentukan lokasi serta tingkat stres tanaman. Analisis data yang dihasilkan dari remote sensing tersebut yang digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan rencana perawatan panen on-site yang mengoptimalkan penggunaan bahan kimia pertanian.

Pengadopsian teknologi big data lake dan warehouse seperti Delman Data Lab untuk menyimpan seluruh data yang dihasilkan dari proses remote sensing akan sangat membantu akselerasi proses pengubahan data menjadi profitable insights yang nantinya juga akan mempercepat eksekusi optimasi hasil panen.

3. Efisiensi Manajemen Operasional

Setiap ladang memiliki keunikan manajemennya masing-masing. Tidak semua jenis tools (sensor, drone, satelit) yang dijelaskan di atas mampu membantu menentukan penyebab variabilitas yang terjadi di lapangan. Pendekatan bertahap adalah strategi yang lebih bijaksana, dengan menggunakan hanya satu atau dua alat pada satu waktu yang bersamaan kemudian mengevaluasi hasilnya dengan teliti.

Adopsi precision farming membutuhkan pengembangan gabungan antara keterampilan manajemen dan database informasi terkait. Penggunaan serta demokratisasi informasi secara efektif, mengharuskan petani untuk memiliki gagasan yang jelas tentang tujuan bisnis dan informasi penting yang diperlukan untuk membuat keputusan-keputusan penting. Manajemen informasi yang efektif dan efisien membutuhkan lebih dari sekadar record-keeping analysis tools. Efisiensi operasional manajemen membutuhkan data-driven entrepreneurial attitude yang progresif terhadap pendidikan, pembelajaran serta eksperimen.

Berangkat dari penggabungan penggunaan serta demokratisasi informasi secara efektif melalui big data management and analytics tools, serta data-driven entrepreneurial attitude yang progresif, terdapat beberapa keuntungan yang bisa diperoleh seperti observasi pertumbuhan tanaman dan  kualitas benih, zonasi produktivitas, melindungi tanaman serta ternak dari kemungkinan kerusakan yang disebabkan oleh cuaca ekstrem, hama, atau penyebab alami lainnya, indikator awal untuk tanaman atau ternak yang terinfeksi untuk penanganan yang efisien, serta pengurangan penggunaan kertas untuk bukti-bukti transaksi, hasil audit dan lain lain.

Kesimpulan: Peningkatan Keuntungan Melalui Hasil Panen yang Lebih Baik

Data yang diperoleh dari pengadopsian metode precision farming beserta tools pendukungnya dapat membantu petani memahami apa yang mereka tanam dengan lebih baik dan hal tersebut akan mendorong mereka menjadi produsen yang lebih responsif terhadap permintaan pasar. Pengadopsian teknik precision farming dapat mengurangi biaya operasional untuk petani sekaligus memaksimalkan kualitas hasil panen mereka. Big data and its technology juga membantu petani memahami bagaimana praktik bercocok tanam mereka dapat memengaruhi dunia di sekitar mereka.


Pengadopsian teknologi big data lake dan warehouse seperti Delman Data Lab untuk menyimpan seluruh data yang dihasilkan dari proses remote sensing akan sangat membantu akselerasi proses pengubahan data menjadi profitable insights untuk mempercepat eksekusi optimasi hasil panen melalui peningkatan efisiensi di bagian produksi dan manajemen, serta mendukung proses produksi pangan yang berkelanjutan melalui precision farming, para petani dapat memanfaatkan lebih sedikit sumber daya untuk hasil yang lebih optimal secara kuantitas dan kualitas, yang akhirnya akan meningkatkan margin keuntungan mereka.